“andaikan darah itu sampai menetes ditanah, ALLAH akan murka dan
mengadzab kaumnya”, begitulah ucapan jibril kepada Sang Rasulullah, dan Manusia
mulia itu menangkupkan tangannya hingga darah itu tak jatuh ketanah.
Kisah yang luar biasa, bagaimana mulianya Rasulullah taulada terbaik
kita. Bagaimana beliau sabar atas setiap perlakukan buruk kaumnya, dan sambil
terseok-seok beliau berjalan sambil berdoa “ Ya robbi, ampuni mereka. mereka
tidak tahu”. Yang ketika dicaci maki membalas pujian, ketika di sakiti membalas
kunjungan, begitulah tauladan mulia kita mengajarkan. Berarti apa, bahwa
indahnya bersabar. Dan kita sebagai ummatnya sudah selayaknya mencoba
meneladani beliau.
Dan membuang kalimat “ sabar itu ada batasnya “, kalau ada batasnya
mungkin Rasulullah sudah menerima tawaran Jilbril. Bahwa kita tahu, ALLAH
menyuruh kita untuk menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong atas setiap
permasalah yang kita hadapi. Dan bersiaplah akan janji ALLAH atas setiap
kesabaran kita.
Saat cacian, perlakuan yang tidak mengenakkan, masalah yang banyak.
Tersenyumlah, dan katakan pada diri “ selamat datang insan mulia dengan sabar”.
Selamat belajar..!! :-)